23 Mar 2017

Freeport itu Wanita "Cantik"

Oleh: Methu Cs Badii

wanita” cantik sering menjadi incaran para pria, untuk merebut wanita tersebut, biasa  pake berbagai cara agar terpikat padanya, ada yang pake cara halus dan ada pula yang pake cara kasar, tergantung pria itu sendiri.

freeport dipandang sebagai wanita tercantik didunia, emas dan tembaga menjadi alat ketertarikan para pria, perusahan terbesar yang terbentang luas dipegunungan tengah papua itu, menjadi perebutan pria ganteng dari berbagai negara.

Surga kecil yang jatuh ke bumi, bukan sebuah slogan kosong untuk tanah papua, dari berbagai sumber daya alam yang ada “freeport” salah satu tambang raksasa yang terkandung dalam gunung “nemangkawi” bagian laut dari gunung tersebut, dididami suku komoro, sedangkan suku amungme dan  lima suku lain (Suku Mee, Moni, Dani, Damal, dan Nduga), berada di sekitar gunung tersebut.

pria yang datang dari berbagai negara   itu, secara fisik terlihat lemah lembut, sikapnya sopan, tapi wataknya pencaplok, perampok dan pembunuh, mereka datang dari negara Belanda, Indonesia, Jepang dan Amerika. pria asal belanda datang pertama incar wanita tercantik itu, dia pura pura jadi hambah Tuhan dan mengajar tentang “theologi sosial”misalnya buat pakaian dengan benang woll.

Selain itu, dia juga buat sekolah rakyat, kelas buta huruf dan mengajar khusus yang tidak tahu baca Alkitab, orang tua dan keluarga dari wanita tersebut disadarkan melalui system doktrin yang dijalankan oleh priatersebut dan pria asing lain yang sekarang biasa disebut tim ekpedisi ertzberg tersebut.

Untuk menarik hati orang tua wanita tersebut, setelah mencoba dengan kegiatan sosial, dia mulai lakukan pendekatan budaya, dia melihat orang tua dan keluarga dari wanita  menghasilkan api biasanya pake "beko dan mamo" sebutan dalam bahasa Daerah suku Mee, kalau bahasa Amunggme dan kamoro, maaf, sa tra tau.

buat api dengan alat tradisional tidak gampang, harus  kuras tenaga lalu bisa menghasilkan api,  jadi pria asal belanda itu berikan korek “kayu” dia mulai pasang dan tiba-tiba  “nyala api” selain itu dia juga berikan supermi.  korek dan supermi yang dia berikan itu, bukan sebuah tindakan “belas kasihan” namun dengan harapan orang tua dan keluarganya harus direstu wanita tesebut kawin dengan pari asal belanda itu.

“korek dan supermi yang diberikan, ada yang terima dengan senang hati, mereka merasa bahwa dengan alat teknologi dan instan tersebut dapat memudahkan dari kesulitan menghasilkan api dan mendspatkan makanan, namun pernah terjadi pro dan kontra antar dua kepala suku Amungme “antara terima dan tidak sebuah korek kayu dan sebungkus supermi tukar dengan gunug nemangkawi  atau “freeport” disebut wanita tersebut.

apa yang terjadi “ kepala suku” yang menolak tawaran pria tersebut, tiba tiba pindah alamat ke “bokaibutu” sedangkan kepala suku yang terima tawaran dibebaskan, jadi gunung nemangkawi itu dulu tukar dengan kedua barang tersebut,  itu sebabnya masyarakat amungme sampai saat ini masih persoalkan “hak ulayat”

cara yang dilakukan oleh pria asal belanda bedah dengan pria asal indonesia yang datang kedua untuk incar wanita tersebut, dia tipu-tipu jadi  guru dan mengajar  tentang “nasionalisme” doktrin untuk mencintai bangsa dan tanah air kepada pihak keluarga dari wanita tersebut. Dengan harapan jika berhasil rebut tanah milik wanita, dia mau datangkan pria asal amerika untuk ambil kekyaannya.

wanita yang sudah diminang dengan pria asal belanda, dirampas oleh  pria asal Indonesia, kedua pihak baku rebut  wanita yang masih perawan itu. dengan perang di laut arafura, jalankan berbagai  operasi, seperti operasi trikora, operasi mandala, operasi koteka dll. kedua pihak saling serang tidak bisa kendalikan, pria asal indonesia minta bantú  pria asal jepang untuk pukul mundur pria belanda, dua lawan satu tidak mampu akhirnya menyerah. Setelah kalahkan pria Asal belanda, pria asal indonesia merasa berhasil rebut wanita tersebut, namun orang tua dari wanita tersebut tidak restu untuk menikah dengan pria itu. pihak orang tua tidak mau wanita tersebut jatuh ditangan pihak lain, karena sudah terlanjur jodohkan dengan pria asal belanda, sehingga pria Asal Indonesia  rebut waniat itu dengan cara kekerasan. 

pria  tersebut didukung anak buahnya bersatu menyerang orang tua dan keluarganya dengan popor senjata dan sepatu laras panjang dari satu daerah ke daerah lain karena  menentang niat pria yang mau rebut wanita tersebut. pria asal Indonesia tidak hanya rebut wanita saja, dia juga  bongkar honai yang sudah bangun menjalan 19 hari, orang tua yang menentang tindakan pria tesebut,  dipukul, dipenjarakan, disiksa dan ditembak mati, yaitu Tuan Yoweni, Tuan Theys, Tuan Kelly. Sedangkan,  orang yang menolak honai  mereka dibongkar, lari masuk hutan, seperti Tuan Goliad, Tuan Pekikir alm Thadeus dkk, sampai sekarang mereka masih menetang kehadirannya.

dengan kekuatan militer, pria Asal indonesia, berhasil rampok wanita tersebut, dicaplok tanah miliknya, honai mereka berhasil dirobohkan. setelah itu tuan Presiden pertama RI dan tuan Sekjen PBB tanda tangan kesepakatan “roma agrement” yaitu nasionalisasi perusahan asing yang ada di indonesia, termasuk freeport Mcmoran jadi freeport Indonesia.


atas kepentingan ekonomi dan politik  kedua negara, Tuan Suharto, sukarno dan tuan Jhon F Kendy buat perjanjian "kontrak karya" pada tahun 1967 sebelum melakukan pepera  1969. Jadi kontrak karya freeport  ditanda tangan sebelum tiga tahun melakukan penentuan nasip sendiri bagi rakyat papua atau kata lain sebelum papua dipaksa gabung dengan NKRI, jadi dalam istilah ekpol, perjanjian kedua negara disebut “roma agreemen” kalau istilah bisnis dikatakan  "kontrak karya”

setelah kesepakatan dibuat, hingga sekarang sudah 5oan tahun , tidak pernah persoalkan,  kedua negara komitmen dengan kesepakatan awal, namun  tahun 2017 baru pemerintah indonesia mulai persoalkan kontrak karya rubah menjadi IUPK (ijin usaha pertambangan khusus) jadi kalau pemerintah indonesia mau rubah dari KK ke IUPK, sama hal  pemerintah bongkar dokument papua gabung ke indonesia yang dibungkus dengan kontrak karya freeport.

jadi lihat saja, saat ini freeport dan pemerintah sedang "negosiasi" sudah  menjalan beberapa bulan, namun belum ada kata sepakat, freeport tidak mau pusing dengan permintaan saham dari pemerintah, dia sudah  berikan waktu 120  hari dan patok sampai  17 juni 2017. jika tidak ada  jalan keluarnya, maka freeport gugat pemerintah  ke arbitrase (pengadilan internasional), jika tidak ada win-win solution juga berarti tidak menutup kemungkinan, secara tidak langsung muncul isu politik dan  kedua pihak siap tinggalkan tembagapura,tinggalkan tanah amungsa dan tinggalkan tanah papua.