Oleh Methu Cs Badii

Beberapa tahun latih
tim mutiara hitam, JF Tiago hengkang dari persipura. baru tampak saat Barito
putra Vs Sriwijaya Fc yang disiarkan Tvone pada liga1, Sabtu 13 Mei 2017.
tidak tahu baru muncul
dari Dunia mana, Beliau terlihat sibuk atur drama kesebelasan Barito Putra, pelatih yang akrab disapa “papy negro”
tersebut, hilang selama tiga tahun,
apakah keluar negeri atau diam dalam negeri, masih menjadi pertanyaan persipura
mania dan masyarakat papua.
ada yang katakan,
beliau hilang dari persipura karena ditarik untuk latih salah tim nasional, ada
yang bilang, beliau tinggalkan persipura karena adanya ancaman dari pihak lain.
bukan tidak mungkin, dugaan
ancaman tersebut bisa datang karena melalui taktik pelatih ini, pernah
antar persipura beberapa kali juara kompetisi domestik hingga masuk perempat
final AFC Cup.
dugaan pihak lain, pelatih
yang kental bahasa Indonesia ini, hengkang dari persipura karena pergi latih salah
satu tim yang berlaga di Danone Cup ketika itu, tapi katanya keputusan tersebut tidak tepat pada
saat persipura sedang jalani pertengahan kompetisi ISL.
Kedua dugaan tersebut,
apakah benar atau tidak, sampai saat ini masih belum jelas, tapi menurut kabar
angin, beliau mendapat ancaman dari pihak lain karena melalui pelatih asal
brazil pihak lain tidak ingin harkat dan martabat orang papua diangkat ke
tingkat nasional dan internasional melalui sepak bola.
“apalagi persipura main
“bukan soal
menang dan kalah tapi soal harga diri orang papua” ini bukan sekedar slogan tapi banyak orang
indonesia kenal orang papua melalui gilang gemilangnya tim mutiara hitam dalam
kanca sepak bola nasional”
Itu sebabnya berbagai
cara dilakukan pihak lain, untuk hancurkan persipura, mulai dari halangi langkah persipura ke kanca
Internasional, kelakuan wasit di lapangan yang mengorbankan permain persipura,
jarang siaran langsung Tv Indonesia, terror
dan ancam kepada pelatih dll.
sengaja atau tidak semua dilakukan oleh mereka
tapi kenapa persipura belum hancur dan kenapa target mereka selalu gagal, menurut
saya,ada beberapa hal sebagai berikut yaitu;.? 1. pemain peripura selalu
andalkan “Tuhan Yesus” sebelum pertandingan di mulai,
2. Skil dan potensi yang di miliki Riky Kayame dan fery Pahabol dkk sulit di saingi oleh rekan lain dalam grup ISL, 3. kebanyakan pemain persipura memiliki rasa nasionalisme yang tinggi di lapangan hijau dibandingkan sekedar main bola karena dibayar.
2. Skil dan potensi yang di miliki Riky Kayame dan fery Pahabol dkk sulit di saingi oleh rekan lain dalam grup ISL, 3. kebanyakan pemain persipura memiliki rasa nasionalisme yang tinggi di lapangan hijau dibandingkan sekedar main bola karena dibayar.
Jadi sampai kapanpun
persipura tetap top dari club lain di indonesia, sekalipun adanya upaya untuk
hancurkan persipura dengan ancam dan teror kepada pelatih dan jatuhkan hukuman
kepada pemain persipura. Salam Olahraga.(*)
Penulis adalah “Pejalan tanpa alaskaki” di pinggir kota Pasundan.