25 Mei 2017

JF Tiago,Persipura dan Papua

Oleh Methu Cs Badii
  JF Tiago mantan pelatih utama persipura Jayapura, pernah mengatakan “hatiku akan terpatri bersama persipura” tapi  sejak gabung dengan persipura tahun 2008 hingga tahun 2014  beliau hilang dari persipura.

Beberapa tahun latih tim mutiara hitam, JF Tiago hengkang dari persipura. baru tampak saat Barito putra Vs Sriwijaya Fc yang disiarkan Tvone pada liga1, Sabtu 13 Mei 2017.

tidak tahu baru muncul dari Dunia mana, Beliau terlihat sibuk atur drama kesebelasan Barito Putra,  pelatih yang akrab disapa “papy negro” tersebut, hilang  selama tiga tahun, apakah keluar negeri atau diam dalam negeri, masih menjadi pertanyaan persipura mania dan masyarakat papua.

ada yang katakan, beliau hilang dari persipura karena ditarik untuk latih salah tim nasional, ada yang bilang, beliau tinggalkan persipura karena adanya ancaman dari pihak lain. 

bukan tidak mungkin, dugaan ancaman tersebut bisa datang karena melalui taktik pelatih ini, pernah antar persipura beberapa kali juara kompetisi domestik hingga masuk perempat final AFC Cup.

dugaan pihak lain, pelatih yang kental bahasa Indonesia ini, hengkang dari persipura karena pergi latih salah satu tim yang berlaga di Danone Cup ketika itu, tapi katanya keputusan  tersebut tidak tepat pada saat persipura sedang jalani pertengahan kompetisi ISL.

Kedua dugaan tersebut, apakah benar atau tidak, sampai saat ini masih belum jelas, tapi menurut kabar angin, beliau mendapat ancaman dari pihak lain karena melalui pelatih asal brazil pihak lain tidak ingin harkat dan martabat orang papua diangkat ke tingkat nasional dan internasional melalui sepak bola.

“apalagi persipura main “bukan soal menang dan kalah tapi soal harga diri orang papua  ini bukan sekedar slogan tapi banyak orang indonesia kenal orang papua melalui gilang gemilangnya tim mutiara hitam dalam kanca sepak bola nasional”

Itu sebabnya berbagai cara dilakukan pihak lain, untuk hancurkan persipura,  mulai dari halangi langkah persipura ke kanca Internasional, kelakuan wasit di lapangan yang mengorbankan permain persipura, jarang siaran langsung Tv Indonesia, terror  dan ancam kepada pelatih dll.

 sengaja atau tidak semua dilakukan oleh mereka tapi kenapa persipura belum hancur dan  kenapa target mereka selalu gagal, menurut saya,ada beberapa hal sebagai berikut yaitu;.? 1. pemain peripura selalu andalkan “Tuhan Yesus” sebelum pertandingan di mulai, 

2. Skil dan potensi yang di miliki Riky Kayame dan fery Pahabol dkk sulit di saingi oleh rekan lain dalam grup ISL, 3. kebanyakan pemain persipura memiliki rasa nasionalisme yang tinggi di lapangan hijau dibandingkan sekedar main bola karena dibayar.

Jadi sampai kapanpun persipura tetap top dari club lain di indonesia, sekalipun adanya upaya untuk hancurkan persipura dengan ancam dan teror kepada pelatih dan jatuhkan hukuman kepada pemain persipura. Salam Olahraga.(*)
 
Penulis adalah “Pejalan tanpa alaskaki” di pinggir kota Pasundan.