Kehidupan suatu
bangsa tidak keluar dari tatanan budaya, salah satunya yaitu cerita nubuatan
atau perkataan pendahulu (orang tua) yang diturunkan secara lisan atau tertulis
tentang sesuatu yang akan terjadi pada waktu mendatang, ratusan Suku di
papua juga tidak terlepas dari nubuatan tersebut, salah satu nubuatan yang
terkenal yaitu Perkataan Pdt Ishak Kijne tentang ”masa depan orang papua di negerinya sendiri”disampaikan secara tertulis yang masih belum terwujud.
nubuatang yang ditutunkan oleh pendahulu kepada suku Mee yaitu ”Tigi
make tigiya titai” atau ”dari tigi akan dikumpulkan” perkataan pendahulu
(orang tua) ini belakangan jadi perbincangan hangat ditengah masyarakat, banyak orang mulai prediksi nubuatan tersebut, apa yang akan digenapi, Apakah soal
Perubahan Tigi menjadi Deiyai .? atau penentuan nasip bangsa yang akan
ditentukan dari Tigi .? atau cerita dalam Alkitab yang akan menjadi nyata di
Tigi.? penulis akan uraikan ketiga prediksi diatas, pertama Soal
”perubahan Tigi menjadi Deiyai” sebelumnya Tigi adalah satu Kecamatan di Kabupaten
Paniai, tapi adanya pemekaran,Tigi jadi
Ibu Kota Kabupaten Deiyai, setelah disahkan mendagri Madiyanto pada tahun 2008.
Setelah Deiyai
disahkan menjadi satu kabupaten di Provinsi papua dengan slogan ”Dou, Gai, Ekowai atau lihat,pikir
dan kerja” tidak tunggu lama, langsung ditempatkan Bupati
sementara untuk menyiapkan Kabupaten Defenitif, Bupati
Caretaker, Blasius Pakage dan Sekretaris Daerah (Sekda), Basilius Badii, buku “ Deiyai Dalam Proses Pembangunan bangsa” yang ditulis oleh Frans
IGN Bobii dijadikan sebagai rujukan untuk canangkan rencana pembangunanan jangka pendek dan menengah serta meletakan dasar-dasar
pemerintahan.
setelah
hadirnya Bupati defenitif, Dance Takimai dan Wakil Bupati, Agus Pigome pada
tahun 2012, mulai jalankan pembangunan infrastruktur yaitu jalan, jembatan,
kantor dan rumah Dinas, Pasar dan Lapangan terbang (bandara internasional)
serta pembangunan fisik lainnya, kedua pasangan
(takimai-pigome) yang menang dengan proses demokrasi yang panjang ini, tidak
tinggalkan diam, beliau dua tancap gas, bangun jalan raya keliling tigi dan
jalan penghubung antar kampung menjadi prioritas, rata-rata semua kampung sudah
terjangkau dan tinggal aspal sebagiannya sedang kerjakan.
sedangkan
pembangunan jembatan, beberapa kali yang bermuara ke danau Tigi dan dari danau
Tigi keluar yaitu kali Itoka di kampung Gakokebo, dan kali Oneibo, kali Okomo
dan kali Aiya, Kali Diyai, kali Wakeitei dan kali kecil lainnya sudah pasang
gorong-gorong sehingga tidak mudah dibawah arus air ketika banjir.
selain itu kantor
Bupati dan kantor SKPD atau OPD serta rumah Dinas untuk PNS atau ASN sudah dibangun
megah di Tigido dan sudah tempati oleh pegawai setempat, pasar umum sedang
dibangun di Waghete 2 relokasi dari warghete 1, akan dirampungkan bebarapa
waktu mendatang. tidak hanya itu,
pemerintah juga sudah bangun bandara udara internasional “wakeitei” saat ini
bandara tersebut sedang operasikan untuk pelayanan penerbangangan dari Nabire
dan dari Timika ke Deiyai dan sebaliknya,
pemerintah juga rencana akan bangun
terminal umum atau pusat pembagian
kendaraan yang akan lintas beberapa
kabupaten di meuwodide (dari Deiyai, ke Dogiyai dan Nabire, dari Deiyai, ke
Paniai, Intan jaya dan ke Timika).
semuanya sedang
dibangun dalam sekejab, Deiyai bedah dengan Intan jaya dan Dogiyai yang
sama-sama mekarkan jadi Kabupaten, jangankan pembangunan tata pemerintah saja
belum jelas, bedah juga dengan kabupaten induknya (paniai), pembangunannya
berjalan di tempat pada hal Kabupaten tua alias peninggalan zaman belanda, dari
waktu ke waktu wajah paniai belum berubah, .bantuan sosial saja jarang ada. untuk Deiyai, berbagai bantuan dijalankan, misalnya bantuan soralsel tenaga
surya (1 rumah 1 soralsel) kepada masyarakat sudah pernah diberikan” jadi rumah
masyarakat Deiyai tampak kota besar pada
malam dari Gunung Yukudei lihat ke bawah terang benderang sama seperti Argapura
lihat ke Dok2 Jayapura.
untuk mengganti Soralsel yang dibantu tiga tahun silam, saat ini pemerintah
tengah jalankan program ”Deiyai terang” secara bertahap melalui dinas terkait,
mulai bangun PLN (perusahan listrik Negara) keliling tigi khusus dan Deiyai
umumnya, jadi untuk kedepan kebutuhan masyarakat soal penerangan akan terpenuhi
dan akses pelayanan pemerintah kepada masyarakat akan berjalan lancar,
melihat dinamika pembangunan yang ada, Gubernur Papua, Lukas Enembe, menetapkan Kabupaten Deiyai sebagai “Kabupaten percontohan” salah satu dari lima kabupaten yang menerima penghargaan yaitu Supiori, Mappi, Lany Jaya dan kabupaten Keerom pada saat kunjungan kerja (kunker) di Deiyai pada tahun 2013, Pada saat itu. Enembe mengatakan, walaupun kabupaten Deiyai merupakan Kabupaten kecil dan baru, tapi deiyai mempunyai orang-orang intelectual yang tinggi, sehingga berhasil membangun infrastruktur dan bidang lain, ini merupakan kebanggan saya karena orang hebat di papua paling banyak dari Deiyai jadi bangun deiyai dengan serius.
melihat dinamika pembangunan yang ada, Gubernur Papua, Lukas Enembe, menetapkan Kabupaten Deiyai sebagai “Kabupaten percontohan” salah satu dari lima kabupaten yang menerima penghargaan yaitu Supiori, Mappi, Lany Jaya dan kabupaten Keerom pada saat kunjungan kerja (kunker) di Deiyai pada tahun 2013, Pada saat itu. Enembe mengatakan, walaupun kabupaten Deiyai merupakan Kabupaten kecil dan baru, tapi deiyai mempunyai orang-orang intelectual yang tinggi, sehingga berhasil membangun infrastruktur dan bidang lain, ini merupakan kebanggan saya karena orang hebat di papua paling banyak dari Deiyai jadi bangun deiyai dengan serius.
Setelah Deiyai ditetapkan
sebagai satu kabupaten “percontohan” dari kabupaten lain di papua karena keberhasilan
membangun aspek fisik, masyaralkat Deiyai, mulai bertanya apakah itu wujud nyata dari nubuatan tersebut, atau aspek lain yang akan
terwujud di tigi. tulisan ini akan bersambung dari :
Nubuatan “Tigi make tigiya Titia” bagian 1 perspektif pembangunan Deiyai dan bagian 2 Penentuan Nasip Bangsa”
Penulis adalah Aktivis dan Jurnalis Warga tinggal di Bandung.