29 Jun 2017

Nubuatan“Tigi Make Tigiya Titai”Bag 1

Oleh : Methu Cs Badii
Kehidupan suatu bangsa tidak keluar dari tatanan budaya, salah satunya yaitu cerita nubuatan atau perkataan pendahulu (orang tua) yang diturunkan secara lisan atau tertulis tentang sesuatu yang akan terjadi pada waktu mendatang, ratusan Suku di papua juga tidak terlepas dari nubuatan tersebut, salah satu nubuatan yang terkenal yaitu Perkataan Pdt Ishak Kijne tentang ”masa depan orang papua di negerinya sendiri”disampaikan secara tertulis yang masih belum terwujud.
nubuatang yang ditutunkan oleh pendahulu kepada  suku Mee   yaitu ”Tigi make tigiya titai” atau ”dari tigi akan dikumpulkan” perkataan pendahulu (orang tua) ini belakangan jadi perbincangan hangat ditengah masyarakat, banyak orang mulai prediksi nubuatan tersebut,  apa yang akan digenapi, Apakah soal Perubahan Tigi menjadi Deiyai .? atau penentuan nasip bangsa yang akan ditentukan dari Tigi .? atau cerita dalam Alkitab yang akan menjadi nyata di Tigi.? penulis akan  uraikan ketiga prediksi diatas, pertama Soal ”perubahan Tigi menjadi Deiyai” sebelumnya Tigi adalah satu Kecamatan di Kabupaten Paniai, tapi  adanya pemekaran,Tigi jadi Ibu Kota Kabupaten Deiyai, setelah disahkan mendagri Madiyanto pada tahun 2008.

Setelah Deiyai disahkan menjadi satu kabupaten di Provinsi papua dengan slogan ”Dou, Gai, Ekowai atau lihat,pikir dan kerja”  tidak tunggu lama, langsung ditempatkan Bupati sementara untuk menyiapkan Kabupaten Defenitif, Bupati Caretaker, Blasius Pakage dan Sekretaris Daerah (Sekda), Basilius Badii, buku “ Deiyai Dalam Proses Pembangunan bangsa” yang ditulis oleh Frans IGN Bobii dijadikan sebagai rujukan untuk canangkan rencana pembangunanan jangka pendek dan menengah serta meletakan dasar-dasar pemerintahan.

setelah hadirnya Bupati defenitif, Dance Takimai dan Wakil Bupati, Agus Pigome pada tahun 2012, mulai jalankan pembangunan infrastruktur yaitu jalan, jembatan, kantor dan rumah Dinas, Pasar dan Lapangan terbang (bandara internasional) serta pembangunan fisik lainnya, kedua pasangan (takimai-pigome) yang menang dengan proses demokrasi yang panjang ini, tidak tinggalkan diam, beliau dua tancap gas, bangun jalan raya keliling tigi dan jalan penghubung antar kampung menjadi prioritas, rata-rata semua kampung sudah terjangkau dan tinggal aspal sebagiannya sedang kerjakan.

sedangkan pembangunan jembatan, beberapa kali yang bermuara ke danau Tigi dan dari danau Tigi keluar yaitu kali Itoka di kampung Gakokebo, dan kali Oneibo, kali Okomo dan kali Aiya, Kali Diyai, kali Wakeitei dan kali kecil lainnya sudah pasang gorong-gorong sehingga tidak mudah dibawah arus air ketika banjir.

selain itu kantor Bupati dan kantor SKPD atau OPD serta rumah Dinas untuk PNS atau ASN sudah dibangun megah di Tigido dan sudah tempati oleh pegawai setempat, pasar umum sedang dibangun di Waghete 2 relokasi dari warghete 1, akan dirampungkan bebarapa waktu mendatang.  tidak hanya itu, pemerintah juga sudah bangun bandara udara internasional “wakeitei” saat ini bandara tersebut sedang operasikan untuk pelayanan penerbangangan dari Nabire dan dari Timika ke Deiyai dan sebaliknya, pemerintah juga rencana akan bangun terminal umum  atau pusat pembagian kendaraan yang akan lintas  beberapa kabupaten di meuwodide (dari Deiyai, ke Dogiyai dan Nabire, dari Deiyai, ke Paniai, Intan jaya dan ke Timika).

semuanya sedang dibangun dalam sekejab, Deiyai bedah dengan Intan jaya dan Dogiyai yang sama-sama mekarkan jadi Kabupaten, jangankan pembangunan tata pemerintah saja belum jelas, bedah juga dengan kabupaten induknya (paniai), pembangunannya berjalan di tempat pada hal Kabupaten tua alias peninggalan zaman belanda, dari waktu ke waktu wajah paniai belum berubah, .bantuan sosial saja jarang ada. untuk Deiyai, berbagai bantuan dijalankan, misalnya bantuan soralsel tenaga surya (1 rumah 1 soralsel) kepada masyarakat sudah pernah diberikan” jadi rumah masyarakat  Deiyai tampak kota besar pada malam dari Gunung Yukudei lihat ke bawah terang benderang sama seperti Argapura lihat ke Dok2 Jayapura.


untuk mengganti Soralsel yang dibantu tiga tahun silam, saat ini pemerintah tengah jalankan program ”Deiyai terang” secara bertahap melalui dinas terkait, mulai bangun PLN (perusahan listrik Negara) keliling tigi khusus dan Deiyai umumnya, jadi untuk kedepan kebutuhan masyarakat soal penerangan akan terpenuhi dan akses pelayanan pemerintah kepada masyarakat akan berjalan lancar, 

melihat dinamika pembangunan yang ada, Gubernur Papua, Lukas Enembe, menetapkan Kabupaten Deiyai sebagai “Kabupaten percontohan” salah satu dari lima kabupaten yang menerima penghargaan yaitu Supiori, Mappi, Lany Jaya  dan  kabupaten Keerom pada saat kunjungan kerja (kunker) di Deiyai pada tahun 2013, Pada saat itu.  Enembe mengatakan, walaupun kabupaten Deiyai merupakan Kabupaten kecil dan baru, tapi deiyai mempunyai orang-orang intelectual yang tinggi, sehingga berhasil membangun infrastruktur dan bidang lain, ini merupakan kebanggan saya karena orang hebat di papua paling banyak dari Deiyai jadi bangun deiyai dengan serius.

Setelah Deiyai ditetapkan sebagai satu kabupaten “percontohan” dari kabupaten lain di papua karena keberhasilan membangun aspek fisik, masyaralkat Deiyai, mulai  bertanya apakah itu wujud nyata dari  nubuatan tersebut, atau aspek lain yang akan terwujud di tigi. tulisan ini akan bersambung dari : Nubuatan “Tigi make tigiya Titia” bagian 1  perspektif pembangunan Deiyai  dan bagian 2  Penentuan Nasip Bangsa” 

Penulis adalah Aktivis dan Jurnalis Warga tinggal di Bandung.