30 Jul 2015

Malaikat Sayap"Hitam"


rumah itu berlantai lima, dihalaman dibuat taman bunga,  tampak indah, tempat parkir kendaraan roda dua dan empat berjejer rapih, semua sudut koridor, pintu masuk dan keluar  selalu dijaga sekurity, siang dan malam rumah itu banyak suster dan  dokter, mereka setia melayani, merawat orang sakit di sebuah rumah sakit ternama di ibukota negara,  

orang sakit dari dari sabang sampai amboina, selalu rawat di rumah sakit type C ini, tidak ketinggalan orang papua yang dirujuk berobat dari papua juga ada, mereka sedikan tempat inginap “guest house”buat pendamping orang sakit yang datang dari luar jakarta,

“guest house” itu tidak jauh dari rumah sakit, penginapan itu disediakan karena tidak bisa jaga orang sakit di ruangan perawatan, hanya waktu tertentu yang diijinkan untuk mengunjunginya,

kamar 230, lantai 3,disini nginap seminggu,jika memandang kebawah, semua lingkungan RS itu tampak indah, namun bunyi-bunyi tidak pernah sunyi,bunyi motor,mobil, bus,kopaja dan metromini, tidak pernah ber-henti siang dan malam, wajar karena selain guest house dekat jalan raya, juga karena bunyi motor mobil pasien yang datang berobat di SR tiap hari.

hari itu, masuk di ruangan, tempat terbaringnya orang sakit, tiba-tiba saya disepak manusia “bayangan” wah ada apa ini, pikirku sejenak, saya terduduk merenung, dalam telinga terdengar, kamu pergi..pergi..pergi dari tempat ini,

dengan muka marah, saya pergi  namun kembali , kembali dari lantai satu, saya rasa itu suatu hal baru yang terjadi, empat malam berlalu,

bengkel manusia selalu bergantian siang dan malam,melayani, merawat orang sakit, besoknya, diminta pindah  kamar lain, kamar lebih kelas dirumah sakit type tiga itu, disini juga,  menahan timbul tenggelam “nyalah api” yang ditiupkan manusia bayangan, dia kurus tinggi,badanya hitam, mulutnya berbusa,sering tengok  lewat jendela, sekejab saling kontak mata, merasa jijik lihatnya,

tetap tabah menahan “sakit” di tempat tidur yang dipeleh kain biru memisahkan orang sakit lain disebelah, siang itu, merasa tidak betah  terbaring sakit di kamar operasi itu, segera ijin dokter dan suster, beli aQua di alfamaret,

malaikat sayap hitam itu sedang manghalau , dia belokan arah langka kaki lalu saya tertabrak dengan pintu alfamaret, sambil pegang kepalah pulang kembali, sebelum naik lift ke lantai tiga, terasa tiupan angin keras mengenai badan lalu terjatuh,

om, minta bantukah, antar saya, kenapakah, tanya sekutity itu, tiba-tiba pikiran melayan lalu terjatuh disini, oh ya, hati-hati ee, kata sekurity sambil antar ke tempat tidur di lantai tiga,

manusia kurus tinggi itu, datang lagi di kamar mandi, ketika itu mau buang air kecil, tampak sekejab, dia ada pegang selang air, saya bateriak histeris, minta tolong,dokter dan suster, tidak dengar karena toilet itu tertutup tembok, dalam benak muncul pikiran, manusia goblok ini, bawah selang itu untuk apa?

Tidak berhenti disitu, hari berikut, sii lusifer itu datang bereaksi lagi,ketika itu terbaring diatas tempat tidur, dia berupaya memagang kepala, dalam benak terbayang ini peperangan sedang terjadi,lusifer mulai ber-aksi, pokoknya saya harus lawan,

Dalam nama “Yesus” kau tidak punya kuasa, kau pergi tinggalkan, ucapku melawan gempuran sii "penjaga api neraka” yang datang malam melihat sejauah mana iman kita menahan ujian,  

Setelah sebut nama “Tuhan”kemudian  iblis itu tampar saya di muka  lalu pergi tinggalkan,kini  sakit kepalah mulai redah, pada hal tadinya seolah barang berat sedang menekan kepalaku,

Kau usir saya, tapi akan kembali mencobainya, tapi bukan lewat cara ini,akan melihat cela yang kau buat menjadi jembatan, enta lewat pikiran, perbuatan atau lewat tindakan,itulah pesannya padaku dalam mimpi malam itu.

Pesan itu, menjadi bahan renungannya, segera telp hamba Tuhan, katanya semua yang kau alami,termasuk sakitmu, itu ujian, ingat orang mau naik kelas,selalu ada ujian, dari SD mau lanjut SMP dan dari SMU lanjut kuliah ada ujian, sekolah dan Ujian Negara, jadi hadapilah semuanya, tapi pesan saya, jangan pernah beri waktu sama iblis,jangan kamu serahkan anggota Tubuhmu, dipermainkan oleh sijahat,penjaga api neraka itu, nasehat pendeta ketika itu, 

Jadi, dalam hidup ini, selalu ada suka dan duka, hambatan dan tantangan, pasti ada dan harus tanggung karena itu “ resiko kenapa kita hidup” dibumi, mau tidak mau harus jalani, tapi ingat, dalam hidup jangan kita beri kesempatan kepada lusifer supaya dipermainkan semaunya, lawan dengan iman,pasti kamu menang bersama Tuhan Yesus.

Crpen karya : MethuCs