SalahTiga--Rektor Universitas
Kristen Satya Wacana (UKSW),Salatiga, Prof.Drs.Jhon.A.Titaley mengaku
prihatin terhadap apa yang dirasakan
umat Tuhan ditanah papua,
selama 6oan lebih tahun papua bersama Indonesia,
banyak kekerasan, penindasan, yang dilakukan militer atas nama negara Indonesia
terhadap orang papua, sampai sekarang belum berakhir,
“Saya tahu apa yang terjadi di papua,pemerinta
Indonesia dari dulu butuh kekayaan papua saja, sedangkan rakyat papua jutru dibiarkan bahkan tidak
diurus,
“kekayaann dikuras Negara,
manusianya diabaikan, tuntutan rakyat papua selalu dianggap separatis,
penangkapan paksa, pemenjaraan, ditembak mati, semua disakan orang papua, Kata Rektor UKSW kepada media ini, kamis (11/06/2015).
dalam menjawab masalah papua, pemerintah
melakukan pendekatan militeristik, jarang ada pendekatan persuasif, akibatnya bisa terjadi seperti timor leste yang memisahkan diri dari Indonesia,kata dia,
gerakan rakyat papapuaa
mulai terlihat dimana-mana, pemerintah Indonesia mulai
takut, jangan sampai menyedot dukungan pihak lain, kemudian menjadi
bumeran buat Negara, turtur rektor,
masalah papua selama ini dianggap masalah keluarga bahkan dikatakan masalah dalam negeri yang tidak bisa campur tangan negara lain, tapi dilihat perkembangan sekarang, masalah papua bukan lagi masalah dalam
negeri, sudah menjadi masalah internasional,
pemerintah pusat berpandang yang
minta papua merdeka hanya segelintir orang, sekarang justru terbalik, hampir
semua orang papua mulai sadar dan bersatu menuntut papua merdeka dari indonesia.Ungkap
dia,
dukung
negara-negara luar terhadap papua semakin gencar, tunggu waktu saja, kalau sudah
tiba waktunya, tidak ada yang membanta, Tuhan tidak mau UmatNya dibantai, Tutur
Rektor UKSW yang Juga Pdt
ini,
Penulis:MethuCs
Penulis:MethuCs