23 Jan 2016

Dari Bandung Lihat Papua..!!

bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum”begitu dikatakan  M.A.W Brouwer,menggambarkan indahnya bumi pasundan, jika dilihat kenyataan sekarang, perkataan seoarang psikolog dan budayawan negara Belanda ini melukiskan kehidupan orang sunda (dari dulu hingga sekarang) tidak berubah, seakan kalimat diatas mengikat hidup mereka, buktinya, kalau kamu ke bandung, kamu tidak akan lihat, tangisan anak negeri, kamu juga tak lihat keluh kesah rakyat.
mereka saling asah (Agar menjadi terampil), Asuh (mendidik dan melatih) supaya dapat beridiri sendiri dan Asih (kasih dan sayang) antara sesama orang sunda “bandung bermatabat, julukan kota bandung ini, jarang ada masalah, kriminal, kemacetan pendidikan, gisi buruk, kalaupun ada masalah,pemerintah biasa tangani secepatnya,tidak salah jika negeri ini, dikatakan “bumi pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum, artinya lingkungan yang bersih dan situasi yang aman, julukan diatas mencerminkan kehidupan yang orang bandung yang tidak terlepas dari tatanan budaya.


Suku lain datang cari kerja atau mahasiswa yang datang kuliah, silakan datang namun satu hal yang orang sunda tidak mau yaitu “ tidak boleh melakukan kegiatan yang meresahkan warga,misalnya: bikin kacau, konsumsi miras atau peredaran obat terlarang, sudah jelas mereka akan bersatu dan usir anda” soal ini sudah diatur dalam peraturan daerah pemerintah kota bandung juara ini,  budaya sundah sangat kental, itu sebabnya “rakyat kuat, pemerintah tertib dan daerah maju” bahkan budaya sunda jadikan satu mata pelajaran taingkat SD,SMP dan SMU dan kuriklumnya menjadi satu mata kuliah setiap perguruan tinggi ( swasta dan negeri) yang ada di kota kembang ini.


Setiap ujian semester ,semua pelajar dan mahasiswa diwajibkan mengenakan “batik sunda” kalu tidak turuti aturan yang ditetapkan, maka tidak ikutkan ujian atau nilai dianggap error, hal tersebut saya pernah alami, saat itu ujian mata kuliah“ ilmu budaya sunda” mau kerjakan soal ujian, saya diminta tinggalkan ruangan, katanya saya tidak mengenakan batik sunda, baku tawar dengan panitia, tidak bisa, katanya ini aturan, terpaksa pulang tidak ke rumah kost,  saya  langsung ke pasar, beli baju batik sunda di pasar baru di kota bandung.
 
selain kental budaynya, bahasa sunda lebih menonjol dibandingkan bahasa indonesia, tiap hari bahasa sunda melulu, mereka tidak terpengaruh dengan bahasa daerah melayu yang adopsi jadi bahasa nasional, mereka justru dirikan koran harian sunda (berita disajikan dalam bahasa sunda) dan Tv sunda (siaran dalam bahasa sunda) bahkan pembahasan Apbd tahunan juga dalam bahasa sunda.
 
lima tahuan yang lalu, dari papua menginjakan kaki dikota bandung, saya melihat perbedaan antara negeri Sunda dan negeri cendrawasih, kalau di bandung sunyi, sunyi dari masalah sosial,pendidikan, kesehatan dan masalah kriminal,bagimaa dengan papua..? di papua, tidak pernah sunyi dari berbagai persoalan diatas, negeri yang di juluki surga kecil yang jatuh ke bumi ini, suasana surga tidak terasa dalam kehidupan manusia papua, NEGERInya dirusak, wajah SURGAnya semakin pudar, tanah PAPUAnya, dijajah oleh negara Indonesia kaki tangan Amerika ini.


upaya anak negeri keluar dari cengkraman selalu kandas, mereka digiring dengan sepatu laras panjang,protes atas pemberlakuan tidak manusiawi, diperhadapkan dengan popor senjata, membabibuta rakyat, air mata dan tetesan darah mendekam jiwa anak bangsa juga selalu dibodohki (tidak mampu, tidak sekolah) dan disebut primitif ( berkoteka, tertinggal) belum lagi orang papua perlakuan kasar (tembak mati) cara halus (penyakit dan virus) masih gencar dibuat oleh militer atas nama negara indonesia juga menciptakan konflik antara warga dan hancurkan tatanan budaya.


ini telah menjadi luka batin bagi orang papua yang sulit disembuhkan, adakah obatnya..?dimana obatnya..? obatnya ada sama orang amerika..? orang belanda..? orang indonesia..? atau sama papua sendiri..? Entalah, yang jelas inilah kenyataan yang sedang dialami orang papua dari dulu, sekarang kedepan akan bagimana..?


jika dibandingkan dengan situasi bandung, bisa dikatakan tidak terlalu persoalan besar, aman dan terkendali, tapi bedah dengan keadaan papua dari semua segi, papua sedang menuju babak kehancuran, dalam situasi ini kita dituntut untuk berjuang atau diam terima kenyataan buruk yang sedang mengancam eksistensi kita.
 
semoga..!! papua juga sama dengan bandung yang aman dan nyaman dari persoalan yang merusak tatanan kehidupan masyarakat, saya telah melihat dan rasakan kenyataan ini,menjadi bahan yang akan di bicarakan dengan dengan pemuda, mahasiswa dan akar rumput yang ada disana, sa akan pergi dan tinggalkan negeri ini, tak mungkin lupa, kota bandung, orang sunda, tak lupa juga kampus tercintah "universitas pasundan"bandung, Jawa barat.

Penulis MethuCs Badii